Friday 25 August 2017

KEBERKATAN DALAM MENUNTUT ILMU

Menuntut ilmu tidaklah mudah, tetapi juga tidak sulit. Dalam menuntut ilmu perlukan keyakinan, kesabaran, kesungguhan, dan pengorbanan. Kita harus meyakini bahwa kita pasti boleh memahami suatu ilmu atau pelajaran. Kita harus bersabar, karena untuk memahami suatu ilmu sampai berjaya memerlukan waktu yang lama. Kita harus sungguh-sungguh, karena hanya dengan kesungguhan suatu ilmu dapat kita miliki.

Kita harus mempunyai jiwa berkorban, karena untuk meraih ilmu perlu tenaga dan biaya. Beberapa hal yang dapat memperoleh kemudahan dalam menuntut ilmu:

👉 taat beribadah, rajin bangun malam untuk sholat tahajud dan tafakur.
👉 tidak berbuat maksiat
👉 memuliakan/menghormati guru (adab murid kepada guru)
👉 memuliakan/menghormati sahabat (adab murid kepada sesama murid) 
👉 memuliakan/menghormati kitab/buku (adab murid kepada pelajaran)
👉 sering bergaul/berdiskusi dengan ulama (memuliakan ulama)
👉 membiarkan diri lapar ketika sedang belajar (rajin berpuasa)

Adab murid kepada guru

💙 menghormati dan memuliakan guru dan keluarganya dengan tulus dan ikhlas
💙 tunduk dan patuh terhadap semua perintah dan nasihat guru
💙 jujur dan setia bersama guru
💙 bersikap rendah hati, lembut dan santun kepada guru
💙 hendaknya memaafkan guru ketika beliau melakukan suatu kesalahan
💙 tidak menjelek-jelekan dan tidak memfitnah guru
💙 tidak menghianati dan tidak menyakiti hati guru
💙 berusaha melayani guru dengan sebaik-baiknya
💙 selalu berusaha menyenangkan hati guru
💙 memanggil guru dengan panggilan yang disukainya
💙 berusaha menyukai apa yang disukai oleh guru
💙 membiasakan diri memberikan hadiah kepada guru dan keluarganya sebagai tanda penghormatan kepada mereka
💙 tidak berjalan di depan guru ketika berjalan bersamanya
💙 tidak terbahak-bahak di depan guru
💙 tidak meninggikan suara ketika berbicara dengan guru
💙 selalu duduk dalam sikap sopan
💙 berusaha keras ( jihad ) dan tekad membuat kemajuan bersama guru

Keberhasilan dan kemudahan dalam proses menuntut ilmu terletak pada kelakuan baik (adab) si penuntut ilmu, terutama adab kepada guru.

Sayyidina Ali rodhiallu’anhu berkata, "aku ibarat budak dari orang yang mengajarkanku walaupun hanya satu huruf ". Perkataan Ali ini merupakan ungkapan bahwa begitu besar penghormatan beliau kepada guru.

Khalifah Harun Ar Rasyid pernah mengirimkan putranya untuk belajar kepada syekh burhanuddin. Suatu saat, ketika khalifah berkunjung untuk menemui putranya yang sedang belajar, khalifah melihat putranya itu sedang menuangkan air wudhu untuk syekh. Lalu khalifah berkata kepada putranya, "Wahai anakku, kenapa engkau menggunakan tangan kananmu untuk menuangkan air sementara tangan kirimu kau biarkan diam. Gunakanlah kedua tanganmu, yang satu untuk menuangkan air dan yang satu lagi untuk membasuh kaki gurumu." Subhanallah... begitu tegas khalifah mendidik anaknya agar hormat kepada guru.

Bismillahirrahmannirrahim

Dengan Nama Allah Yang Maha Mengetahui..... Saya telah menarik balik keizinan mengajar kepada sesiapa yang telah mempelajari ilmu tenaga dalam & Kebatinan Quantum Hikmah.

Segala ilmu yang dimilikinya hanya boleh digunakan untuk diri sendiri dan keluarga... Tidak dibenarkan untuk diajarkan kepada orang lain....

Sesiapa yang ingin mengajarkan kepada masyarakat umum harus meminta keizinan terlebih dahulu dan akan diberikan surat Tauliah untuk mengajar....

Hanya Allah SWT yang menjadi saksi di dunia dan di akhirat nanti..... Wasalam.

No comments:

Post a Comment